Mengubah Kopling Otomatis Ke Kopling Manual? Perhatikan Hal Berikut !!!
Assalamu’alaikum.
Kembali lagi pada artikel kami,
kali ini kita akan membahas mengenai mengubah kopling otomatis ke kopling
manual.
Banyak motor yang dibekali dengan
sistem kopling otomatis, semisal Honda Supra 100 cc hingga 125 cc, Yamaha Vega,
Yamaha Jupiter Z, Viar Star CX, dan motor lain yang dibekali dengan sistem kopling otomatis.
Karena kopling otomatis kurang
dianggap “laki”, maka banyak yang berinisiatif untuk melakukan upgrade menuju motor dengan sistem
kopling manual.
Di pasaran sendiri sudah banyak
pabrikan yang menyediakan set sistem kopling manual untuk motor dengan sistem
kopling otomatis. Mulai dari set sistem kopling manual tempel hingga set sistem
kopling manual permanen.
Nah buat kita yang ingin
melakukan perubahan dalam sistem kopling motor otomatis ke sistem kopling
manual, ada baiknya perhatikan kembali hal-hal berikut supaya nantinya tidak
menyesal. Apa saja? berikut kita bahas.
1. Biaya
Yang pertama yang perlu
diperhatikan adalah biaya, karena mau tidak mau dalam memodifikasi sistem
kopling perlu biaya. Hitunglah biaya set kopling manual beserta jasa pasang di
bengkel. Untuk menekan biaya, pilihlah bengkel yang sudah ahli. Karena jika
tidak, siap-siap saja jadi langganan bengkel karena pemasangan kopling manual
yang tidak benar dan mengakibatkan motor sering bermasalah.
Perhatikan juga biaya perawatan,
banyak yang mengeluh oli motor menjadi lebih boros baik dari segi kuantitas
hingga kualitas ketika telah mengganti kopling otomatis ke kopling manual. Hal
tersebut bukan isapan jempol. Karena pada dasarnya sistem kopling otomatis
memang didesain untuk perpindahan gigi otomatis bukan secara manual. Jadinya
ketika pergerakan kopling diatur oleh tangan, maka hitung-hitungannya akan
berbeda.
Yang kedua adalah kopling jadi
sering slip. Ini merupakan penyakit yang
sering dikeluhkan oleh pengguna motor dengan sistem kopling manual. Banyak yang
mengeluh kopling sering slip, padahal kopling tersebut telah diset oleh
pabrikan atau telah bawaan dari pabrik disematkan kopling manual.
Sederhananya, kopling pabrikan yang
manual saja sering slip, apalagi jika hasil ubahan, terlebih bila yang memasang
kurang presisi. Oleh sebab itu, kembali lagi pada poin bengkel ahli. Di sini
selain part yang berkualitas, bengkel juga ikut andil dalam kesempurnaan
perubahan sistem kopling.
3. Perawatan ekstra
Sebelumnya telah disinggung
mengenai biaya, dan perawatan ini masih berkaitan dengan biaya. Percaya atau
tidak percaya, masa pakai kopling manual lebih pendek dari masa pakai kopling
otomatis.
Oleh sebab itu, diperlukan
perawatan ekstra agar hasil ubahan kopling dapat tetap prima. Langkah kecilnya
dengan selalu memeriksa oli mesin lebih sering, memeriksa kabel kopling, kampas
kopling, plat gesek, rumah kopling dan komponen lain.
Jangan lupa juga bahwa secara
subjektif, menggunakan kopling manual lebih terasa pegal. Nah artikel ini kami
cukupkan sampai di sini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum.